Hadiri Tradisi Ulur-ulur, Bupati Tulungagung: Kearifan Lokal Terus Tetap Dijaga Kelestariannya

Tulungagung, Garda1.com- Masyarakat Kasepuhan Sendang Tirto Mulyo bersama Desa Sawo, Gedangan, Ngentrong dan Gamping melaksanakan upacara adat tradisi Ulur – Ulur di Telaga Buret, Jumat (9/5/2924).

Lokasi Telaga Buret terletak di Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.

Hadir dalam acara tradisi Ulur – Ulur kali ini, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, Wakil Bupati Ahmad Baharudin, SM, Forkopimcam Campurdarat, sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Tulungagung, tokoh Kebudayaan dan tokoh masyarakat sekitarnya.

Tradisi ulur ulur tersebut merupakan tradisi rutin tahunan pada setiap penanggalan Jawa tepatnya Bulan Selo.

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE, ME, mengatakan, upacara adat ulur ulur
sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia Tuhan Semesta Alam yang dilimpahkan kepada kita semua yaitu berupa air Telaga Buret yang mengalir tiada henti dan membawa manfaat bagi lahan-lahan pertanian masyarakat.

“Upacara adat ini merupakan ungkapan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu berupa limpahan Rahmat berupa air yang mengalir tiada hentinya dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” ucap Bupati Gatut Sunu dalam sambutannya.

Ditambahkan, adat tradisi Ulur – Ulur sekaligus merupakan kearifan lokal yang harus dijaga kelestariannya.

“Upacara tradisi ini juga sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda ( WBTB ) pada tahun 2020 lalu, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Tulungagung akan senantiasa mendukung terselenggaranya kegiatan ini, baik secara materiil maupun moril,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bupati Tulungagung juga  menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.

“Semoga kedepannya pelaksanaan upacara tradisi Ulur – Ulur akan lebih baik dan semoga rasa kegotong royongan atau kebersamaan ini tetap terjaga sampai generasi – generasi penerusnya,” harapnya.(jhn)